Kamis, 16 November 2017

Kartu Undangan Ultah Anak, Undangan Pernikahan Cantik,Undangan Unik Khitanan, Undangan Pernikahan Pakai Bahasa Sunda, Pesan Undangan Kipas Di Bandung. 

Undangan nikah ini mempunyai cover dengan latar berupa foto prewedding kedua calon pengantin. Pada cover ini juga terdapat hiasan berupa tambahan gambar ornamen berpita yang mengandung tulisan judul " The Wedding ", nama kedua calon pengantin, dan tanggal pernikahan. 

Pada saat undangan ini di buka maka akan nampak ketika sisinya, yaitu sisi kiri, tengah, dan kanan, dengan latar berupa foto prewedding calon pengantin. Pada sisi kiri terdapat isi berupa tulisan arti ayat salah satu surah dalam Al - Qur'an. Selanjutnya pada sisi tengah undangan ini terdapat isi pokok berupa kata pengantar, nama lengkap kedua calon pengantin, nama kedua orangtua, dan waktu serta tempat pelaksanaan prosesi akad nikah dan acara resepsi. Sedang pada sisi kanan terdapat foto prewedding calon pengantin yang dihiasi gambar pita berwarna merah muda yang melingkar. 

 Spesifikasi kartu undangan di atas adalah sebagai berikut :

– undangan soft cover full colour 
– bentuk lipat 3
– ukuran 16 x 32 cm yang di hitung pada posisi tertutup
– jenis kertas yang digunakan adalah ivory

Undangan pernikahan ini mempunyai kisaran harga mulai 3.100an per 1000 pcs.


Harga bisa berubah sesuai dengan harga bahan dasar kertas, tambahan pernak – pernik undangan, tambahan laminasi pada kertas yaitu laminasi doff, glosy, dan uv serta jumlah kartu undangan yang di pesan.


Pemesanan kartu undangan pernikahan di tempat kami, kami layani secara online dan offline. Untuk anda yang ingin memesan secara online silahkan hubungi kami di nomer berikut ini SMS/WA 0857 4081 2002, 0878 3816 1150, Pin BB D008D475 atau kirimkan email ke layanankedaigrafis@gmail.com.

Jika anda ingin melihat koleksi undangan unik dan murah kami secara langsung, anda dapat mengunjungi outlet Kedai Grafis di Jl. Perum Candi Gebang 2 No.22 atau ke outlet cabang di Jl.Kaliurang Km 5.





Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan kata ‘mitos’ yang sering disebutkan oleh banyak orang. Yap! Kata itu memang sudah seperti hal yang begitu lumrah untuk didengar. Pasalnya, berbagai aspek kehidupan yang ada di Indonesia seringkali dikaitkan dengan bermacam-macam mitos. Nggak ketinggalan dalam hal pernikahan. Berbagai macam mitos tentang pernikahan pun banyak tersebar dari telinga ke telinga. Salah satunya ada berbagai mitos soal pernikahan beda suku, terutama pada suku Jawa dan Sunda. Kedua suku tersebut memang disebut-sebut sebagai suku yang sebaiknya nggak bersama demi kebaikan rumah tangga. Sebab, cerita turun-temurun dari sejarah yang belum diketahui kebenarannya itu mengatakan akan membawa banyak masalah di dalam pernikahan.Berangkat dari hal tersebut, Hipwee Wedding mencoba merangkum pendapat para anak muda soal pernikahan beda suku tersebut. Yuk, simak langsung apa kata mereka!

1. Bagi cewek yang kerap disapa Lady ini, sekarang sudah bukan zamannya lagi untuk menyoalkan pernikahan beda suku
Menurutnya nggak ada yang salah dengan pernikahan beda suku bagi yang mau menikah, asal mereka saling menyukai. Tapi, akan jadi masalah jika kedua keluarga yang nggak menyetujui. Menurut Lady pun pernikahan beda suku bisa membawa dampak baik bagi anak nantinya, supaya nggak kurang piknik lantaran ada beberapa kota yang bisa disambangi.

2. Itu hanya persepsi yang keliru dan telah menjadi sugesti.
Samsul Arifin memiliki pendapatnya tentang pernikahan beda suku, terutama Jawa-Sunda. Menurutnya, itu bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Dia menganggap pernikahan Jawa-Sunda yang dilarang berangkat dari adanya persepsi yang keliru dan telah menjadi sugesti bagi banyak orang. Samsul pun menekankan jika sebuah pernikahan rusak, bukanlah salah dari suku mana mereka berasal, melainkan sikap dan sifat dari masing-masing yang perlu diperbaiki.

3. 3. Lain dengan Hairum yang lebih menyukai pernikahan sesama suku, agar budaya asalnya tetap bisa bertahan.
Hairum Fellayati memiliki pendapatnya sendiri soal pernikahan beda agama. Dia sendiri mengutarakan jika lebih ingin menikah dengan yang sesuku. Alasannya simpel, agar suku yang dimilikinya masih tetap bisa bertahan. Kalaupun kemudian ada pernikahan beda suku yang dilarang, buatnya selama alasan larangan tersebut masuk akal, maka dia akan berusaha menerimanya.

4. Armando punya pendapat jika pernikahan beda suku akan mewujudkan nilai Pancasila. Jadi, nggak sekadar dibaca saat upacara saja.
Armando punya pendapat jika pernikahan beda suku akan mewujudkan nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila. Ya, dengan begitu secara nggak langsung Pancasila bisa dipraktikkan dan nggak sekadar dibacakan dalam upacara saja.

5. Beda suku itu menurutku positifnya bisa saling memelajari budaya masing-masing.
Buat Neneng, meski ada sisi negatifnya tapi nilai positif dari pernikahan beda suku bisa diambil. Sebab, pernikahan tersebut akan memberikan pelajaran baru, yakni dengan saling mempelajari budaya masing-masing. Selain itu, akan ada momen jalan-jalan ke kampung orang saat Lebaran tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar